Tugas dan Wewenang Auditor
Tugas dan Wewenang Auditor - Saat ini, satu keadaan globalisasi ekonomi juga akan begitu memengaruhi keadaan ekonomi perusahaan, baik itu perusahaan swasta ataupun perusahaan punya Negara. Hal semacam ini meningkatkan tiap-tiap perusahaan untuk selalu berkompetisi serta selalu pikirkan pemakaian sumber daya alam serta sumber dana yang ada pada perusahaan dengan maksimal untuk peroleh hasil yang dikehendaki serta untuk menjangkau maksud perusahaan itu. Menghadapi beragam perubahan itu, satu perusahaan butuh mengaplikasikan beragam kiat dalam beragam bagian, bersama dengan kebijakan yang dipandang butuh serta dapat mengatasi keadaan perusahaan untuk tetaplah bertahan. Satu diantaranya adalah kebijakan pada penambahan pengawasan dalam perusahaan (internal control).
Tugas Seorang Auditor
Peranan pengawasan dengan internal biasanya bisa dikerjakan dengan segera oleh yang memiliki perusahaan tersebut serta dapatlah dengan memakai satu system pengawasan, yang dimaksud dengan internal control sistem. Walau demikian, perubahan satu perusahaan serta persoalan yang dihadapi oleh perusahaan itu juga akan makin rumit bersamaan dengan perjalanan perusahaan tersebut. Perihal ini pula yang buat yang memiliki perusahaan kesusahan dalam lakukan peranan pengawasan dengan segera. Oleh karenanya, dibutuhkan ketrampilan dalam melakukan peranan pengawasan dalam perusahaan. Yang mana dalam hal semacam ini, seseorang pelaksana peranan pengawasan mesti mempedomani sistem internal control yang sudah diputuskan oleh perusahaan, jadi usaha untuk menghindar, temukan serta merampungkan beragam problem yang berada di dalam perusahaan termasuk juga beragam kecurangan-kecurangan yang berlangsung didalam perusahaan. Supaya peranan dari system pengawasan jalan dengan baik, jadi dibutuhkan ada internal auditor yang dengan segera bertugas untuk mengawasi internal perusahaan dengan berkaitan dan menolong penambahan kualitas perusahaan lewat pembinaan yang intensif pada tiap-tiap anggota perusahaan.
Seseorang internal auditor mesti lakukan observasi segera atas kebijakan, prosedur serta sistem yang sudah diputuskan oleh perusahaan. Dan lakukan kontrol serta penilaian atas proses kebijakan pimpinan perusahaan serta mengawasi system info akuntansi serta keuangan yang lain. Diluar itu, seseorang internal auditor mesti betul-betul mengerti prosedur audit baik yang sudah diputuskan oleh perusahaan ataupun prosedur audit yang diputuskan pada umumnya jadi standard kontrol pada satu sisi yang juga akan di check. Pada umumnya, pekerjaan seseorang internal auditor dalam satu perusahaan yaitu menilainya apakah system pengawasan internal yang sudah diputuskan oleh manajemen sudah jalan dengan efisien serta efektif, menilainya apakah neraca keuangan yang disusun sudah tunjukkan tempat keuangan perusahaan dengan akurat, serta menilainya apakah tiap-tiap sisi/divisi perusahaan sudah menggerakkan pekerjaan serta peranannya masing-masing sesuai sama prosedur serta kebijakan yang sudah diputuskan oleh perusahan.
Hasil dari kontrol serta pengawasan yang dikerjakan oleh internal auditor mesti dilaporkan pada pihak manajemen perusahaan dengan memberi info yang objektif, lengkap, terang serta akurat. Sebab, info yang didapatkan oleh seseorang internal auditor juga akan memengaruhi kebijakan-kebijakan maupun beberapa ketentuan yang juga akan diputuskan oleh pihak manajemen dalam soal penambahan kualitas serta kemampuan perusahaan. Oleh karenanya, jika info yang di sampaikan oleh internal auditor adalah info yg tidak pas maupun tidak akurat, juga akan menyebabkan diputuskannya kebijakan atau ketentuan yg tidak pas, hingga beresiko jelek untuk keberlangsungan perusahaan.
Dalam rencana perwujudan serta pelakasanaan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 th. 2009 mengenai Tempat tinggal Sakit dan Ketentuan Menteri Kesehatan R I nomor1684/MENKES/PER/XII/2005 mengenai Organisasi serta Tata Kerja Tempat tinggal Sakit jadi rumah sakit butuh membuat kehadiran satu Unit Pengawasan Internal. Maksud pokok dari satu kontrol internal yaitu menolong supaya beberapa anggota organisasi bisa melakukan tanggung jawabnya dengan efisien. Lebih luas sekali lagi kalau komponen system bisa berperan efisien hingga system jalan seperti yang diinginkan. Agar tidak berlangsung kesenjangan dalam soal komunikasi audit jadi pemeriksa internal semakin banyak menyesuaikan diri untuk menolong beberapa anggota organisasi dalam menilainya kemampuan serta menangani masalah atau kendala yang berlangsung hingga bisa berperan dengan efisien serta kemampuan jadi maksimal. Hasil riset hubungan persepsi pegawai mengenai audit internal dengan dampaktifitas audit internal dirumah sakit serta tunjukkan hubungan yang penting.
Dalam usaha tingkatkan kwalitas service rumah sakit serta pelebaran jangkauan service pada orang-orang, status rumah sakit pemerintrah diarahkan jadi perusahaan jawatan (Perjan). Tetapi demikian konsekwensinya, tingkah laku serta manajemen rumah sakit termasuk juga beberapa petugas mesti beralih dari birokratis jadi manajemen perusahaan. Supaya rumah sakit Perjan dapat berikan service berkualitas serta dapat berkompetisi dengan sehat dengan rumah sakit swasta, semuanya petugas dirumah sakit mesti merubah sikap serta tingkah laku jadi petugas yang terampil serta profesional. SPI yang bertugas mengecek keuangan serta operasional rumah sakit, berikan anjuran perbaikan serta bertanggungjawab ke direksi. Dengan terdapatnya SPI rumah sakit dapat tingkatkan kualitas service serta meningkatkan manajemen supaya lebih efektif serta dampaktip, terlebih dalam pengelolaan dana. Sedang service yang baik serta berkualitas bisa diliat dari, saat tunggulah pasien lebih singkat, petugas medis lebih ramah serta lebih perhatian. Aktivitas pengawasan fungsional serta percepatan good governence dirumah sakit dibutuhkan mengingat dalam pandangan internasional Indonesia menempati tempat awal dalam korupsi.
Perkembangan ekonomi yang mulai memperlihatkan hasil positif saat ini sebaiknya dihadapi dengan kesiapan untuk “berubah” serta kesuksesan dalam sistem perubahan tersebut menuntut kekuatan dalam mengambil nilai-nilai pengetahuan serta beberapa praktik aktivitas rumah sakit yang berporos pada good governance. Dalam sistem yang berjalan dengan cepat itu, tempat auditor internal jadi pelindung asset rumah sakit sangat strategis hingga ia mesti ada serta bertindak dalam tiap-tiap step perubahan (baca : perubahan) aktivitas rumah sakit. Bagaimana semestinya auditor internal bertindak serta memposisikan dianya dalam perkembangan rumah sakit yang diprediksikan juga akan alami tingkat akselerasi teratas satu tahun lebih ke depan ini. Oleh karenanya dalam satu RS diperlukan auditor yang dapat membuat gagasan audit yang lengkap serta terang, prosedur serta instruksi kerja yang terdokumentasi dan mempunyai kompetensi untuk hasilkan laporan hasil audit dengan benar serta tidak memihak yang perlu diperlengkapi dokumentasi serta komunikasi dan aksi koreksi yang efisien serta pas saat. Hal semacam ini bisa diraih lewat gabungan dari pendidikan, kursus dan pengalaman kerja Dalam rencana mengerti kedudukan, pekerjaan pokok, peranan dan aktivitas audit internal dalam entitas Tempat tinggal Sakit jadi butuh dikerjakan penambahan kompetensi lewat kursus Internal Audit Rumah sakit. Kursus ini di buat untuk mengerti perlunya pengendalian intern satu Tempat tinggal Sakit untuk menghindar serta mendeteksi ada kekurangan, membedakan pada kekurangan serta kendala dan masalah serta banyak hal mendasar serta khusus dalam pengendalian intern (internal control).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar