Cara Usaha Properti Perumahan
Cara Usaha Properti Perumahan - Satu saat waktu ada dalam penerbangan Lion, duduk disamping aku seseorang ayah yang suka berbincang-bincang, hingga meskipun aku agak ngantuk, aku sangat terpaksa melayani beliau terlibat perbincangan. Sesudah berteman beliau ajukan pertanyaan �Apa pekerjaanya mas? �, �Saya usaha di bagian properti pak� jawab aku. �Wah jika gitu tentu modalnya besar ya, kamu tentu orang kaya? � kata beliau sembari memberikan pujian pada aku, aku menjawab, �saya bukanlah orang kaya pak, malah aku kepingin kaya, maka dari itu aku usaha properti, serta sekali lagi aku mulai usaha properti dengan modal dana yang begitu minim pak� sekian aku menimpali pertanyaannya.
Dengan suara keheranan beliau membalas, �mas, setahu aku usaha properti itu bisnisnya orang kaya, karna tidak sembarang orang dapat melakukan bisnis itu, butuh dana besar untuk masuk ke usaha properti lho, bagaimana kamu dapat mengerjakannya? � bertanya beliau pada aku. �Memang pak, jika kita kerjakan usaha properti lewat cara yang konvensional juga akan memerlukan modal dana yang besar sekali, untuk pembelian tempat, persiapan, pengurusan ijin serta yang lain hingga sudah pasti tidak sembarang orang dapat mengerjakannya, namun karna langkah yang aku pakai berlainan jadi dananya begitu kecil sekali� aku menjawab. �lho emangnya modal kamu apa? koneksi, pengalaman, atau mungkin saja kamu miliki pemodal besar? �, beliau makin penasaran ajukan pertanyaan, �modal aku hanya modal nekat serta penasaran pak� jawab aku. �Lho kok dapat? Bagaimana ceritanya? � rupanya beliau makin penasaran.
Contoh Bisnis Properti
Pada akhirnya aku sangat terpaksa menceritakan, aku awal mulanya tertarik untuk melakukan bisnis properti, walau demikian aku tidak paham mesti dari mulai mana. Ketika itu aku cuma miliki kepercayaan kalau satu waktu aku juga akan melakukan bisnis di bagian properti. Rupanya Tuhan senantiasa mendengar serta mengabulkan hasrat hambaNya apabila hambaNya betul-betul percaya juga akan dipenuhi. Karna aku seringkali bicara juga akan melakukan bisnis properti jadi satu saat datang penawaran dari seorang untuk beli tempat tanahnya yang dapat dipakai untuk perumahan.
Rupanya aku tidak siap ketika itu, hingga aku melupakan peluang awal aku. Tidak lama berselang datang sekali lagi penawaran yang sama dari orang yang lain. Peluang yang ke-2 tidak aku sia-siakan. Tanpa ada pengetahuan serta pengalaman sekalipun di bagian properti aku nekad ambil kesempatan itu. Rasa penasaran membawa aku untuk �action�, karna menurut aku, kita akan tidak sempat tau akhirnya dapat kita tidak �action�.
Akhirnya aku selekasnya membayar tanda jadi pada yang memiliki tempat dengan kesepakatan bekasnya dibayar bertahap. Sayapun selekasnya mencari mitra untuk menggerakkan usaha ini, pastinya mitra yang aku mencari yaitu orang yang memiliki pengalaman di bagiannya, mengingat aku belum juga memiliki pengalaman ketika itu. Namun nyatanya calon mitra aku menyebutkan kalau tempat yang aku punyai tidak mungkin untuk diperkembang jadi perumahan. Wow, aku nyaris putus harapan ketika itu.
Untung aku teringat kata pepatah �winner never quit�, lalu aku putuskan untuk merampungkan �permainan� ini. Aku makin penasaran, serta ajukan pertanyaan pada sendiri, apa benar tempat yang aku punyai tidak mungkin untuk diperkembang?. Rupanya cuma ada satu langkah untuk ketahuinya. Action serta Kerjakan saja, kelak juga akan ketahuan akhirnya.
Selang beberapa saat aku selekasnya action untuk buka kantor pemasaran di tempat yang strategis di sekitaran tempat perumahan yang juga akan dibuat, sebagian staf serta karyawan aku rekrut untuk jadi marketing. Bukan sekedar itu, aku juga mencari desainer untuk buat brosur perumahan yang menarik. Tanpa ada aku sangka nyatanya tanggapan lumayan bagus, dengan marketing program yang menarik kurun waktu 4 bulan 50 unit tempat tinggal yang kami menawarkan ludes diserang customer.
Aku bersukur kalau tanggapan dari customer cukup bagus, namun untuk merampungkan pembangunan 50 unit tempat tinggal dibutuhkan dana milyaran rupiah, serta dana yang aku punyai jauh dari cukup. 95% customer lebih pilih beli tempat tinggal lewat cara KPR, sedang aku cuma mempunyai uang muka sebesar 10% - 20% dari harga tempat tinggal. Tidak kehabisan akal, aku lalu menghubungi pihak Bank serta memberi proposal pembangun perumahan bersama daftar calon customer yang juga akan beli tempat tinggal yang pastinya juga akan jadi nasabah Bank itu nanti lewat Credit Kepemilikan Tempat tinggal (KPR).
Singkat narasi, rupanya pihak Bank menyimpan perhatian pada proposal yang aku berikan, serta sesudah lengkapi persayaratan administrasi yang dibutuhkan 2 bulan lalu pihak Bank memberi utang dana pada aku untuk merampungkan pembangunan 50 unit tempat tinggal yang sudah dipesan customer.
Alhamdullilah dalam tempo 1 th. pembangunan usai serta customer mulai lakukan akad KPR di Bank serta keharusan ke Bank-pun selekasnya terlunasi. Sekarang ini aku tengah meningkatkan perumahan step II di tempat yang bersebelahan dengan tempat perumahan step I, serta sampai sekarang ini sudah 50% dipesan oleh customer. Diluar itu aku juga tengah meningkatkan perumahan di tempat yang lain sejumlah 100 unit tempat tinggal serta 10 buah ruko di atas tempat seluas 2 hektar.
�Luar umum, aku ini sesungguhnya lulusan Tehnik Sipil lho mas, namun aku tidak sempat menekuni di usaha properti, karna aku sangka usaha properti cuma untuk orang yang bermodal besar saja� rekan baru aku menimpali narasi aku, �bisnis properti modalnya memanglah besar pak, yakni kemauan serta nekadnya mesti besar, meskipun modal keuangan terbatas namun jika modal nekat serta tekadnya besar, Insya Allah tentu dapat, serta ngomong-ngomong meskipun aku bukanlah lulusan tehnik sipil namun aku sempat ke catatan sipil lho pak� kata aku sembari tersenyum.
�Saya mulai tahu saat ini bagaimana dapat jadi entrepreneur properti, selalu bagaimana problem perijinan serta pembangunannya? � bertanya beliau, �Intinya menurut aku, tak ada problem yg tidak dapat diatasi, tak ada orang yang tidak berhasil, yang ada hanya orang yang sangat cepat menyerah, sayapun percaya siapa saja, tanpa ada pengalaman meskipun di bagian properti tentu dapat jadi entrepreneur properti, aku telah membuktikannya�, sekian kata aku tutup perbincangan. Tidak merasa pesawat sudah tiba ditempat maksud. Sesudah bertukar nomor handphone serta bersalaman pada akhirnya kami berpisah di bandara.
(Eko Prianto) �tidak ada orang yang tidak berhasil, yang ada hanya orang yang sangat cepat menyerah�
�Tanpa pengalaman, tanpa ada latar belakang di bagian properti, siapa saja dapat jadi propertypreneur (entrepreneur properti), aku sudah membuktikan� (EP).
Informasi lengkap : http :// rumahdijual. com/diskusi-umum/226851-menjadi-pengusaha-properti-modal-nekad. html
Follow us : @rumahdijual on Twitter - RumahDijual. com on Facebook